Wednesday, December 16, 2020

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR

 

FORMAT PRE PLANNING
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : STIMULUS S
ENSORI

PADA PASIEN HALUSINASI

 

A.    Latar Belakang

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas sebagai bentuk psikoterapi yang dilakukan oleh sekelompok klien dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin dan diarahkan seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih. Salah satu jenis terapi aktivitas kelompok untuk klien gangguan interaksi sosial : menarik diri adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat.(Kelliat B.A & Akemat,2004). Terapi ini diberikan karena klien tidak mampu berespon dengan lingkungan sosialnya.

Rumah sakit jiwa Propinsi Bali merupakan pusat rujukan dalam merawat klien dengan gangguan jiwa di Bali. Berdasarkan data yang peneliti didapatkan di RS Jiwa Propinsi Bali, pada bulan Juli sampai dengan Desember tahun 2008 rata-rata jumlah klien yang dirawat tiap bulan sebanyak 274 orang. Dari jumlah tersebut 266 orang atau 97,1% mengalami skizoprenia, dari 266 klien tersebut 52 orang atau 20% mengalami kerusakan interaksi sosial.

Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang tlah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep,2007). Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi pasien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2008).

Berdasarkan uraian diatas penggunaan terapi aktivitas kelompok dapat memberikan dampak positif dan dapat membantu klien meningkatkan perilaku adaptif serta mengurangi perilaku maladaptif terutama pada pasien dengan kerusakan interaksi sosial yang salah satunya disebabkan oleh ketidakmampuan berespon dengan lingkungan sosialnya.

Salah satu terapi aktivitas kelompok yang mempunyai tujuan agar klien mampu memberikan respon dan dapat mengekspresikan perasaan adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori. Dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori klien dapat menggunakan semua panca inderanya untuk merespon stimulus yang diberikan, sehingga klien dapat memberi respon yang adekuat, dengan kemampuan memberi respon terutama terhadap lingkungan diharapkan klien mampu meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain.

B.     Tujuan TAK

1.      Tujuan umum

Setelah dilakukan terapi dalam beberapa janga waktu diharapkan pasien dapat merubah perilakunya dari yang maladiptif menjadi adiptif.

2.      Tujuan khusus

a)      Meningkatkan kemampuan sensoris

b)      Meningkatkan uupaya meningkatkan pusat perhatian

c)      Meningkatkan kesegaran jasmani

d)     Mengekspresikan perasaan

e)      Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar

f)       Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat

g)      Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar

C.    Kriteria pasien

1.      Klien isolasi sosial, menarik diri dan harga diri rendah dengan disertai komunikasi verbal yang kurang.

2.      Klien menarik diri yang cukup kooperatif

3.      Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi dengan orang lain

4.      Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)

D.    Media dan alat

1.      Buku catatan dan pulpen

2.      HVS 

3.      pensil/crayon

 

 

 

E.     Setting tempat

 


























    O



  CL





  P



  P






  L


  F



  F






 
P




  P





  P


  F


  P




  O
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Keterangan gambar :

L          : Leader

CL       :Co leader

F          :Fasilitator

O         :Observer

P          : pasien

 

F.     Pengorganisasian

1.    Leader        : Nur Hayati

a)    Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan dimulai

b)   Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya

c)    Mampu  memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib

d)   Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok

e)    Menjelaskan permainan

2.    Co-Leader  : Rosa Arunnika P.

a)    Mendampingi leader

b)   Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien

c)    Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah dibuat

d)   Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blooking dalam proses terapi

3.    Fasilitator    : Diyah Puspita M. dan Rukhaila Ulfatun N.

a)    Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung

b)   Memotivasi klien yang kurang aktif

c)    Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi.

d)   Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan

4.    Observer     : Ryan Ary Dharma

a)    Mengobservasi jalannya proses kegiatan

b)   Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)

c)    Mengawasi jalannya aktivitas kelompokdarimulai persiapan, proses,hingga penutupan

G.  Kegiatan/ pelaksanaan

1.      Persiapan

a.      Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok

b.      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

 

2.      Orientasi

-       Salam terapeutik

a.       Salam dari terapis

b.      Peserta dan terapis memakai name tag

-       Evalusi/ validasi

a.       Menanyakan perasaan pasien saat ini

b.      Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada orang lain.

-       Kontrak

a.        Menjelaskan tujuan kegiatan

b.        Menjelaskan aturan main lain:

-       Berkenalan dengan anggota kelompok

-       Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin pada pemimpin TAK.

-       Lama kegiatan 30 menit.

-       Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

a)    Tata tertib pelaksanaan TAK

1)      Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai

2)      Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acxara dimulai

3)      Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi

4)      Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK berlangsung

5)      Jikia ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin

6)      Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan

7)      Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara selesai

8)      Apabila waktu yang ditentukan untuk melakukan TAK telah habis, sedangkan permainan belum selesai maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK

b)   Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK

1)   Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok

a. Memanggil pasien

b. Memberi kesempatan pada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau pasien yang lain

2)   Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :

a. Panggil nama pasien

b. Tanya alasan pasien mengapa meninggalkan permainan

c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi

3)      Bila pasien lain ingin ikut :

a. Memeberikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien yang telah dipilih

b. Katakan pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat di ikuti oleh pasien tersebut

c. Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut

 

 

 

H. Tahap kerja

1.      Persiapan

a)      Mengingatkan kontrak dengan klien

b)      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2.      Orientasi

a)      Salam terapeutik

·   Salam dari terapis kepada klien

b)      Evaluasi / validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c)      Kontrak

·   Terapis menjelaskan ktujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakannya kepada orang lain

·   Terapis menjelaskan aturan main berikut

°         Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis

°         Lama kegiatan 45 menit

°         Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3.      Tahap kerja

a)      Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain .

b)      Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien

c)      Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini

d)     Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberii penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.

e)      Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut untuk klien.

f)       Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.

g)      Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan.

4.      Tahap terminasi

a)      Evaluasi

·   Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

·   Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b)      Tindak lanjut

Trapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.

c)      Kontrak yang akan datang

·   Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mendengarkan musik.

·   Menyepakati waktu dan tempat.

5.      Evaluasi

a.       Struktur

-          Tim berjumlah 5 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 2 fasilitator,1 observer.

-          Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik

-          Peralatan HVS dan pensil/ crayon  berfungsi dengan baik

-          Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori

b.      Proses

-       95 % klien berpartisipasi aktif.

-       90 % Klien dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang sesuai dengan Stimulus external.

-       90 % Klien mampu bekerja sama dalam kelompok.

-       100 %Klien mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.

c.       Hasil

-       90 % Klien mampu memperkenalkan diri /menyebutkan nama,alamat serta mampu menjawab pertanyaan yang  diajukan oleh klien lain.

-       80 % Klien mampu menyanyikan sebuah lagu.

-       50 % Klien mampu mengungkapkan manfaat kegiatan TAK.

-       Terakhir leader menyimpulkan manfaat seluruh kegiatan dan memotifasi kepada klien untuk melakukan kegiatan serupa/yang lain bersama klien lain.

 

 

 

Lampiran materi TAK

LAPORAN MATERI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI SENSORI: MENGGAMBAR

 

Pelaksanaan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori menggambar dimulai pada pukul 08.00 WIB dan klien sudah siap mengikuti terapi aktivitas kelompok.Hal ini dimungkinkan karena fasilitator telah melakukan kontrak dengan klien sehari sebelumnya. Dari rencana terapi aktivitas kelompok sosialisasi yang ditujukan kepada lima klien.

IMPLEMENTASI

1.         Persiapan dan Pelaksanaan

a.    Menyiapkan lingkungan :mensetting tempat membentukletter U untuk terapi stimulasi sensori menggambar, mengatur kursi, menyediakan HVS dan pensil/crayon.

b.    Memperkenalkan diri

c.    Menyebutkan tujuan

d.   Menjelaskan peraturan permainan

e.    Role play oleh fasilitator

f.     Memimpin jalannya TAK menggambar, TAK dilakukan selama +30 menit.

g.    Melakukan ekpresi perasaan selama 10 menit, posisi duduk berjajar di kursi masing-masing, perawat berdiri di depan klien dipimpin oleh leader dengan kegiatan sebagai berikut :

-       Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti therapi aktivitas kelompk stimulasi sensori menggambar.

-       Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya melalui gambar dan memberikan tanggapan terhadap apa yang telah diungkapkan klien lain.

2.         Penutup

a.         Leader mempersilahkan klien untuk beristirahat

b.        Leader menjelaskan bahwa terapi aktivitas hari ini telah selesai

3.         Evaluasi

a.         Evaluasi Struktur

-       Tim berjumlah 5 orang yang terdiri dari leader 1 orang, co leader 1 orang, fasilitator 2 orang dan observer 1 orang.

-       Lingkungan memenuhi syarat luas, cahaya dan ventilasi cukup, lantai tidak licin dengan suasana tenang namun ceria.

-       Peralatan : HVS dan crayon/pensil

-       Klien : tidak ada kesulitan dalam memilih klien yang sesuai dengan kriteria terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori menggambar

b.        Evaluasi Proses

-       Leader dibantu oleh co leader menjelaskan aturan main dengan jelas

-       Fasilitator menempatkan diri di sela-sela klien dan aktif memotivasi klien yang kurang aktif dan diam

-       Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk mengamati jalannya aktivitas kelompok, menetap pada posisi tertentu sehingga observer dapat mengawasi secara keseluruhan jalannya permainan yaitu observer berada diantara klien dan para fasilitator

-       Kronologis pelaksanaan terapi aktivitas kelompok sosialisasi sebagai berikut :

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi dimulai pukul 08.00 WIB dengan peserta 5 orang. Sesuai dengan rencana, TAK dilakukan dalam 30 menit. Selama dalam proses kegiatan ada 1 orang klien yang tidak menggambar tetap setelah dimotivasi klien mau menggambar yaitu : Nn. M.

-       Ekspresi perasaan selama 10 menit dipimpin oleh leader yang didampingi oleh co-leader. Kelompok klien duduk dimasing-masing kursi yang telah disediakan didampingi oleh 1 orang fasilitator. Peserta aktivitas kelompok sosialisasi diminta mengungkapkan perasaannya menyampaikan kesan dan pendapatnya setelah mengikuti TAK tadi yaitu :

·      Klien K, saat diminta mengungkapkan perasaannya klien mengatakan senang dan gembira.

·      Nn. N, mengungkapkan perasaannya selain merasa gembira ia dapat mengungkapkan perasaan melalui gambarnya, karena Nn.N senang menggambar.     

c.         Evaluasi Hasil

Setelah melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi pada tanggal 10 Desember 2018 dengan 5 klien yang diamati didapatkan hasil sebagai berikut :

-       80% klien dapat mengungkapkan komunikasi non verbalnya melalui menggambar, mengikuti peraturan yang telah ditetapkan, ekpresi wajah ceria dan senang tertawa lepas

-       100% klien dapat mengikuti komunikasi secara verbal : klien menunjukan gambar kepada klien lain dan menceritakan makna dan gambar apa yang dibuat klien.

-       80% klien dapat meningkatkan kemampuan dalam kelompok : mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, ikut berpartisipasi dalam kelompok dan ikut mengungkapkan perasaannya, memberikan tanggapan dan tepuk tangan terhadap gambar klien lain

d.        Evaluasi Umum

Keberhasilan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori menggambar di ruang gatotkaca terjadi karena adanya beberapa faktor pendukung yang meliputi : luas tempat pelaksanaan TAK yang cukup memadai, ventilasi cukup, peralatan tersedia dan mudahnya mencari klien sesuai kriteria dan hubungan saling percaya perawat klien yang sudah terbina.

Sedangkan hambatan yang ditemui selama pelaksanaan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori menggambar meliputi : ada 1 klien yang tidak mau menggambar karena malas. Tetapi setelah dibujuk oleh fasilitator akhirnya klien mau menggambar.

 

 

 

 

 

Lembar observasi

Sesi 2: Tak

Stimulasi Sensori Menggambar

Kemampuan Memberi Respon Terhadap Menggambar

 

NO

ASPEK YANG DINILAI

NAMA KLIEN




1.

Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir




2.

Menggambar sampai selesai




3.

Menyebutkan gambar apa




4.

Menceritakan makna gambar




 

Petunjuk :

1.      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

2.      Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar. Beri tanda  (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu

a)      Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Keliat,Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakara: EGC

Purwaningsih, Wahyu. 2009. Asuhan Keerawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika

 

Riyadi, Sujono. 2009.  Asuhan Keeperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu

 

Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

 

Yasirz Arifin. (2009). Terapi Kelompok. http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/terapi-kelompok.html . Diakses pada 9 Desember 2018 pukul 20.00

Candra et al. n.d. Eksistensi Terapi Aktivitas Kelompok dalam Tindakan Keperawatan Jiwa. http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2011/05/laporan-terapi-aktivitas kelompok.html. diakses pada tanggal 9 Desember 20218 pukul 20.00

 

1 comment:

  1. Baccarat Rules | Learn How to Play - Fiesta Casino
    The basic rules are a 바카라 룰 straight up, 4 or 5 card poker with a bet in which you win a payout. The main advantage is that you win a big amount

    ReplyDelete